Senin, 24 November 2008

Galaksi 3

Masih seputar galaksi. Bagian
dalam sebuah galaksi berputar
seperti sebuah benda tegar.
Tetapi bagian luar akan mirip
dengan planet-planet yang
berputar di sekeliling matahari
(sesuai dengan hukum Kepler
ketiga). Bagian ini berputar
dengan kecepatan yang lebih
kecil. Lengan-lengannya
cenderung untuk melilit pusat
galaksi dalam spiral yang
semakin ketat. Gas dan debu
akan terkumpul pada daerah-
daerah lengan spiral yang
memiliki kerapatan yang lebih
besar. Akibatnya, daerah-
daerah ini akan menjadi tempat
pembentukan bintang-bintang
muda, terang, dan panas.
Bintang-bintang yang
membentuk pola lengan-lengan
spiral sebuah galaksi. Bintang-
bintang ini hanya bersinar
selama kira-kira sepuluh juta
tahun, hanya sekitar 5% dari
periode rotasi sebuah galaksi.
Tetapi apabila sebuah bintang
yang ada di sebuah lengan
spiral mati, bintang-bintang
baru dan awan-awan yang
berhubungan dengannya
terbentuk lagi, sehingga pola-
pola lengan spiral tetap
bertahan. Bintang-bintang yang
membentuk lengan spiral sebuah
galaksi tidak bertahan sampai
satu rotasi, tetapi pola-pola
lengan spiralnya tetap ada.
Kecepatan bintang dalam
mengelilingi pusat galaksi tidak
sama dengan kecepatan lengan-
lengan spiralnya. Matahari
sudah sekitar 20 kali keluar
masuk lengan-lengan spiral
selama rotasinya mengelilingi
pusat galaksi Bimasakti dengan
kecepatan 200 km/detik. Rata-
rata matahari dan planet-
planet berada dalam sebuah
lengan spiral selama 40 juta
tahun, kemudian berada di
luarnya selama 80 juta tahun,
40 juta tahun lagi di dalamnya,
demikian seterusnya. Lengan-
lengan spiral merupakan tempat
bintang-bintang yang baru
dilahirkan. Tetapi tidak selalu
merupakan tempat kelahiran
bintang-bintang setengah umur
seperti matahari kita. Pada saat
ini kita sedang berada di antara
lengan-lengan spiral.
Lewatnya tata surya di antara
lengan-lengan spiral secara
periodik mungkin memiliki
pengaruh yang penting bagi
kita. Kira-kira sepuluh juta
tahun yang lalu, matahari
keluar dari daerah sabuk Gould
dari lengan spiral Orion yang
sekarang jaraknya kurang dari
1000 tahun cahaya. (Yang
berada di sebelah dalam lengan
Orion adalah lengan Sagitarius,
dan di sebelah luarnya adalah
lengan Perseus). Saat matahari
melewati sebuah lengan spiral,
maka mungkin sekali kita
memasuki sebuah nebula gas
dan awan debu antar bintang
dan bertemu dengan objek-
objek yang massanya kurang
dari massa sebuah bintang.
Diduga jaman es besar yang
dialami planet kita, yang terjadi
kira-kira setiap 100 juta tahun
adalah akibat adanya materi-
materi antarbintang yang
berada di antara bumi dan
matahari, sehingga menghalangi
sinar matahari yang datang ke
bumi.
Kemungkinan sejumlah bulan,
komet, asteroid, dan cincin-
cincin yang mengelilingi planet-
planet di tata surya, dahulu
bergerak bebas di ruang antar
bintang sampai mereka
terperangkap dalam daerah
tata surya saat matahari
memasuki lengan spiral Orion (W.
Napier & S. Clube). Ini adalah
gagasan yang menarik,
meskipun kemungkinannya tidak
terlalu besar. Tetapi gagasan ini
bisa diuji. Yang perlu kita
lakukan hanyalah mengambil
beberapa contoh bahan dari
sebuah komet, dan meneliti
kandungan isotop
magnesiumnya. Kelimpahan
relatif berbagai isotop
magnesium (semuanya
mengandung proton dalam
jumlah yang sama, tetapi
netronnya berbeda)
bergantung pada urutannya
pada rangkaian reaksi
pembentukan inti-inti berat di
bintang. Urutan ini termasuk
juga saat terjadinya ledakan
supernova di dekat bintang. Di
daerah galaksi yang berbeda,
urutan peristiwa yang berbeda
akan berlangsung, dan
menghasilkan kelimpahan relatif
isotop magnesium yang berbeda
pula. Saat ini, wahana antariksa
Stardust (AS) telah dikirimkan
dengan misi untuk mengambil
sampel partikel dari komet Wild 2
dan mengembalikannya ke bumi
kelak pada Januari 2006.
Diharapkan dari sampel yang
diperoleh, kita dapat
mengkonfirmasi kebenaran teori
ini.

Tidak ada komentar: